Kamis, 29 Agustus 2013

cukup tersiksa dengan pembalasan darimu

judulnya terlihat sangat sadis dan hiperbola seh! tapi emang rasanya ya kayak gitu, coba deh km rasain...!!!
Jujur aku ngrasa bersalah, semua yang aku lakuin smua itu salah besar, dan wajar aja kamu marah dan (mungkin) benci sama aku. Bukannya nyelesein masalah, malah aku tinggal tidur. Tambah lagi deh masalah, dan sampai sekarang yg masih pengen aku tau, status terakhir yg kamu buat di BBM ku itu tentang masalah apa aku juga blm ngerti. atau akunya yg emang dasar gak peka???!!!

okey, sepertinya kamu bener-bener ngambek sama akau, dari semalam ketika aku pulang, sampai seharian kamu gak aktifin hape kamu. Kontak BBM aku pun kamu delcon. (kejam!). Okey, gak masalah, masih ada FB, buat aku komunikasi sama kamu. Dan ternyata, aku message kamu di fb pun... no respon!

Disaat aku mulai putus asa, tiba-tiba ada 1 inbox di fb ku, dan trnyata emang dari kamu. Tapi, isi pesannya badnews, ternyata kamu emang marah besar sama aku, dan gak mau ketemu sama aku sampai kamu selesai puasa syawal. Entah harus menerima permintaan kamu atau mengabaikan, tapi rasanya pengen banget ktemu, buat nyelesein semua masalah ini. Aku tau, aku sadar ini semua salah aku, sudah aku tanyakan ke semua wanita, dan ternyata mereka semua sependapat sama kamu. Dan disaat aku ingin kita bertemu, aku mesti harus menunggu sampai minggu depan. ok, kalaupun harus disuruh menunggu seminggu atau (mungkin) sebulan pun akau masih mampu, tetapi 1 hari saja tanpa kabar dari kamu? rasanya aneh. rasanya hampa. galau, pikiran jadi macem-macem, campur aduk.

udah cukup kamu buat aku kayak gini. kamu sadar gak seh sebenarnya kamu udah nyiksa aku?

Sabtu, 20 Agustus 2011

Kamis, 18 Agustus 2011

Ujian dan Cobaan

1. Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi)

2. Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa. (HR. Bukhari)

3. Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?" Nabi Saw menjawab, "Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamnya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR. Bukhari)

4. Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya maka dia diuji (dicoba dengan suatu musibah). (HR. Bukhari)

5. Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka Allah menguji dan mencobanya agar dia mencapai derajat itu. (HR. Ath-Thabrani)

6. Apabila Allah menyenangi hamba maka dia diuji agar Allah mendengar permohonannya (kerendahan dirinya). (HR. Al-Baihaqi)

7. Apabila Aku menguji hambaKu dengan membutakan kedua matanya dan dia bersabar maka Aku ganti kedua matanya dengan surga. (HR. Ahmad)

8. Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai pun duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya. (HR. Bukhari)

9. Seorang mukmin meskipun dia masuk ke dalam lobang biawak, Allah akan menentukan baginya orang yang mengganggunya. (HR. Al Bazzaar)

10. Tidak semestinya seorang muslim menghina dirinya. Para sahabat bertanya, "Bagaimana menghina dirinya itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Melibatkan diri dalam ujian dan cobaan yang dia tak tahan menderitanya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

11. Bukanlah dari (golongan) kami orang yang menampar-nampar pipinya dan merobek-robek bajunya apalagi berdoa dengan doa-doa jahiliyah. (HR. Bukhari)

Penjelasan:
Dilakukan pada saat kematian anggota keluarga pada jaman jahiliyah.

12. Allah menguji hambaNya dengan menimpakan musibah sebagaimana seorang menguji kemurnian emas dengan api (pembakaran). Ada yang ke luar emas murni. Itulah yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Ada juga yang kurang dari itu (mutunya) dan itulah yang selalu ragu. Ada yang ke luar seperti emas hitam dan itu yang memang ditimpa fitnah (musibah). (HR. Ath-Thabrani)

13. Salah seorang dari mereka lebih senang mengalami ujian dan cobaan daripada seorang dari kamu (senang) menerima pemberian. (HR. Abu Ya'la)

14. Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menguji hambanya dalam rezeki yang diberikan Allah kepadanya. Kalau dia ridho dengan bagian yang diterimanya maka Allah akan memberkahinya dan meluaskan pemberianNya. Kalau dia tidak ridho dengan pemberianNya maka Allah tidak akan memberinya berkah. (HR. Ahmad)

17. Barangsiapa ditimpa musibah dalam hartanya atau pada dirinya lalu dirahasiakannya dan tidak dikeluhkannya kepada siapapun maka menjadi hak atas Allah untuk mengampuninya. (HR. Ath-Thabrani)

15. Bencana yang paling payah ialah bila kamu membutuhkan apa yang ada di tangan orang lain dan kamu ditolak (pemberiannya). (HR. Ad-Dailami)

16. Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah. (HR. Al-Baihaqi)


Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath